Tuesday, May 20, 2008

Jangan pernah bodohi keluargaku, wahai orang *********

Kemarin sore, umiku, Dinda, dan om Agus keserempet mobil di dekat jalan Pandan oleh sebuah mobil,,,

Mobil tersebut langsung kabur, tanpa bilang apa gitu ke umiku,,,

Lalu, umiku yang ingin mengunjungi rumah saudaraku langsung dibantu oleh warga sekitar,,,

Pendek cerita, warga sekitar yang tidak senang terhadap perilaku si penabrak lari tersebut melalui saudaraku mendatangi rumah si empunya mobil yang tidak berada tak berapa jauh dari tkp,,,
To the point aja, si PL (supaya singkat, kepanjangannya Penabarak Lari), tidak mengaku alias merasa menyerempet umiku,,,
Umiku memberitau plat mobil si PL, B* **** **,,, akhirnya si PL mengakuinya,,,

Kemudian dia menanyakan apa yang harus dilakukannya,,,

"Mengobati ibu ini dan anaknya," kata saudaraku yang kebetulan Ketua RT disana.

OK, dimana bapak mau???, said si PL

Karena di dekat sini ada Awal Bros, bagaimana kita berobat disana saja, said saudaraku tsb.

Kalau bapak mau berobat disana, nanti kaki ibu ini diamputasi lho!!!, said si PL dengan nada penuh karangan,,,

(sebelumnya, umiku mengalami luka di bagian kakinya,,,)

Saya tau bagaimana dan alasan mengapa seseorang tersebut harus diamputasi atau tidak, saya orang Dinas Kesehatan Prov. Riau, said My Mom.

Sontak saja si PL terdiam, karena hasil karangannya berhasil dimentahkan dengan mudahnya oleh umiku.
Di saat yang sama, saudaraku ini berpikir, waduh Bu janganlah dibilang dulu, biar kita lihat reaksinya.

-The End-

sungguh cerita yang sebenarnya menarik, tapi diriku susah menyusun kata-katanya.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home